Bahasa mulut dan hati manusia awam seringkali berlawanan, karenanya banyak ulama yang memutarbalikkan istilah ihlas yang keluar dari lisan dan perasaan manusia, hingga mereka mempresepsikan istilah ihlas yang sebenanya dengan kelemahan kita dalam mengimplementasikan ihlas itu sendiri. “Jika seseorang telah merasa ihlas maka sebenarnya ia belum ihlas, sebaliknya jika seseorang merasa belum mampu untuk ihlas maka dia telah melaksanakan ihlas.